Itik Alabio merupakan salah satu rumpun itik lokal Indonesia
yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Kalimantan Selatan dan
telah dibudidayakan secara turun-temurun, yang merupakan kekayaan
sumber daya genetik ternak asli Indonesia yang perlu dilindungi dan
dilestarikan
Itik Alabio mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi
genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan dan
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun itik asli atau itik lokal
lainnya.
Karakteristik Itik Alabio berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2921/Kpts/OT.140/6/2011 Tentang Penetapan rumpun Itik Alabio,
terbagi menjadi 2 yakni secara kualitatif dan kuantitatif:
Sifat kualitatif Itik Alabio yaitu warna tubuh dominan jantan: coklat
totol-totol hitam atau putih pada kepala bagian atas, coklat abu-abu muda
pada bagian punggung, dengan ekor warna hitam melengkung ke atas, dada
berwarna cokleat putih keabuan dengan sayap berwarna cokelat kerlip perak
hijau kebiruan. Sedangkan warna tubuh domina
betina: hitam-putih pada kepala bagian atas, cokelat keabu-abuan pada
bagian punggung, dada, dan sayap dengan ekor lurus kebelakang.
Ceker dan paruh berwarna kuning gading tua baik untuk jantan dan
betina, kemudian untuk warna kerabang telur adalah hijau kebiruan.
Untuk sifat Kuantitatif yaitu bobot badan, produksi telur,
puncak produksi telur, bobot telur, dan konsumsi ransum itik dewasa dapat
dilihat pada tabel berikut
Itik Alabio memiliki daya adaptasi yang baik dan daya tahan
penyakit yang cukup baik. Sifat reproduksi yang dimiliki oleh itik ini adalah
sebagai berikut: dewasa kelamin (5 – 5,5 bln), lama produksi telur (2,5
– 3 thn). [*hcm*]
|
Jumat, 05 Juli 2013
Itik Alabio
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar